keren ni yg bikin animasinya



anyway i've been following an interesting discussion on one of my mailing-list, it's about the use of the words "Cina", "Keturunan" atau "Tionghoa" for chinese-bred communities in Indo. I used to say "Cina" because it's like saying "Jawa" or "Batak" or "Padang". One of the (best) reply that I found so far was this:
Re: cina,,,tionghoa,,,atau keturunan..??!!

Fri Mar 23, 2007 1:58 am (PST)
Teman saya kebetulan pernah meneliti tentang masalah keturunan Tionghoa di Sumatra. Saya mengerti pastilah sulit ya untuk menentukan istilah apa yang dimaksud dan yang paling penting dalam siatusi perubahan seperti sekarang ini, penggunaan istilah sangtlah sensitif. Mudah-mudahan saran teman saya
bisa membantu.

Salam,
---

Saya peneliti masalah orang dan mamyarakat Tionghoa di Rengat, Sumatra,
dan ingin menyampaikan pendapat peribadi saya sebagai berikut.

Kalangan peneliti masyarakat Tionghoa di Jepang telah memberi definesi
sebagai berikut ;

1) "Orang Tionghoa"
Mereka yang sudah memperoleh warga negara tempat tinggal.

2) "Cina" atau "Overseas Chinese"
Mereka yang mesih warga negara RRC

Catatan
Perlu diketahui bahwa Taiwan tetap mengakui Dwikewarganegaraan,
berarti walaupun WNI tetapi mereka yang dapat dibuktikan keturunan
yang berasal dari Taiwan dapat diakui sebagai warga negara Taiwan
pula.
Sedangkan karena sudah ada perjanjian antara RI dan RRC pada tanggal
3 Juni 1955, maka pihak RI maupun RRC tidak lagi mengakui adanya
dwikenegaraan antara RI atau RRC.

Hal yang di atas saya rasa sudah cukup jelas bahwa sebutan "Cina" sudah
tidak pantas lagi untuk menyebutkan mereka.

Sedangkan masalah yang Anda sedang kemukakan adalah masalah "Identity" antara "Pribumi" dan "Non-Pribumi" yang sudah pula berlaku lagi setelah Presiden Megawati.

Saya secara peribadi sangat mengerti bahwa Anda "lebih sregh" sebutan
"Cina" dan hal itu tentunya secara tidak langsung memberi "Stigma" terhadap mereka.,

Saya setuju apabila Anda ingin mengunakan "Cina" terhadap mereka.

Sekian dan terima kasih


on reply to:
saya sendiri lebih 'sregh' dengan CINA...(tanpa melecehkan lho!!)
menurut saya ungkapan itu (CINA) lebih 'kena' jika kita kenang tragedi
Mei 1998 itu,,,

Moreover I couldnt recall any of my chinese friends that called themselves "keturunan" or "tionghoa"

mungkin cuma masalah penggunaan yg sepele aja kali ya. walo di jepang "Chinese" means those who are with "Chinese Nationality"

Tidak ada komentar: